Jember, Cakra.or.id Tanggapi laporan tokoh masyarakat desa Banjarsari kecamatan Bangsalsari terkait beberapa warga yang memiliki status ODGJ, Dinas Sosial Jember Lakukan Assesment di dua tempat tinggal yakni kediaman Soleh di RT 002/RW 003 dan Buni di RT 002/RW 004 Dukuh Dua Banjarsari, Senin (17/2/2025) pukul 12.00 Wib bersama, PJ Keswa PKM Bangsalsari, serta perwakilan masyarakat setempat.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh kepala Dinas Sosial Jember Ahmad Helmy lukman, S.Sos beserta rombongan Dinas Sosial, dan didampingi oleh Tri Marheni sebagai PJ Keswa PKM Bangsalsari tersebut dilaksanakan usai ada laporan dari salah satu tokoh masyarakat dan pemuda.
Kegiatan tersebut diawali dengan mendatangi kediaman Sholeh yang mana Sholeh memiliki status ODGJ.
Muhammad Abdussalam sang adik mengatakan bahwa kakaknya yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan Ati dan Netran tersebut mengalami gejala gangguan jiwa tersebut sejak pisah dengan istrinya.
“Kakak saya ini merupakan anak kedua dari empat saudara, sedangkan beliau mulai mengalami gejala marah, ngamuk mbanting banting barang sejak pisah dengan istrinya,” Ungkapnya.
“Sudah pernah kami bawa ke RSUD Balung, dulu sebelum seperti ini, bahkan pernah kami bawa ke tabib non medis, namun belum ada hasil,” Tambahnya.
Hal tersebut ditanggapi oleh PJ Keswa PKM Bangsalsari Tri Marheni. Menurutnya kondisi pasien masih stabil dan perlu pengobatan serta motivasi dari pihak keluarga.
“Untuk kondisi pasien saat ini emosinya masih stabil, masih bisa diatasi nggeh, nanti kita tangani dengan memberi obat dimana keluarga memberikan dukungan motivasi nantinya, sehingga harapannya psikis beliau cepat membaik, dan kita akan terus pantau perkembangannya,” Tanggapnya.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi kediaman Buni, dimana Buni tinggal dibelakang rumah dengan kondisi diikat.
Menurut salah satu keluarganya yakni Asih menjelaskan bahwa Buni diikat karena sering jalan tanpa tujuan dan tidak kembali apabila tidak dijemput.
“Memang kami ikat dengan tujuan biar tidak lari, sebab bila dibiarkan lepas, seringkali berjalan tanpa tujuan, bahkan pernah hilang dan ketemu di Kencong,” Ungkapnya.
“Beliau ini begini sejak pulang dari Malaysia, dan ditinggal oleh suami dan belum pernah ketemu sama anaknya,”Tambahnya.
Hal tersebut juga ditanggapi oleh PJ Keswa PKM Bangsalsari Tri Marheni.
“Sebenarnya perempuan itu sudah pernah akan ditanggulangi perawatannya, namun ketika itu pihak keluarganya belum berkenan namun data datanya sudah pernah kami input,” ujar Heni.
“Kini, pihak keluarga Buni sudah mulai bisa menerima tawaran untuk mendapatkan penanganan perawatan kesehatannya, setelah ini, kami akan memberikan rawat jalan, dengan pengobatan yang disediakan Puskesmas Bangsalsari,” jelasnya.
Menurut Pendamping ODGJ Dinsos Jember M Nauval, perawatan Buni sepertinya masih bisa ditanggulangi dirumah saja.
“Untuk Ibu Buni, menurut PJ Keswa Puskesmas Bangsalsari, sepertinya masih belum perlu dirujuk ke rumah sakit jiwa,” kuat Nauval.
“Tetapi, setidaknya Dinsos Jember, kata Noval berupaya agar tidak ada ODGJ yang dipasung. Bahkan Kami mencoba melakukan pendekatan kepada pihak keluarga, agar Ibu Buni tidak dipasung, sehingga lebih cepat penanganannya secara manusiawi,” pungkasnya.
Idham