Kanker darah adalah jenis kanker yang menyerang sel darah, sumsum tulang, atau sistem limfatik. Penyakit ini mengganggu produksi dan fungsi sel darah normal, yang berperan penting dalam kesehatan tubuh. Beberapa jenis utama kanker darah meliputi leukemia, limfoma, dan mieloma.
Jika tidak ditangani dengan baik, kanker darah bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala awalnya. Salah satu tanda yang sering diabaikan adalah gangguan tidur.
Gangguan Tidur dan Kanker Darah
Menurut organisasi amal Blood Cancer UK, kesulitan tidur, jam tidur yang tidak teratur, hingga pola tidur yang berantakan bisa menjadi gejala awal kanker darah. Kondisi ini mungkin dipicu oleh rasa sakit atau sesak napas akibat penyakit tersebut. Selain itu, kecemasan yang muncul akibat diagnosis dan pengobatan juga bisa memperburuk masalah tidur.
“Ada banyak penyebab gangguan tidur, tetapi beberapa yang umum terjadi adalah dampak dari kondisi emosional serta gangguan akibat perawatan di rumah sakit,” ujar Blood Cancer UK, dikutip dari Mirror, Selasa (11/2/25).
Mengidap kanker darah bisa mengubah seluruh rutinitas pasien, sehingga tidak mengherankan jika pola tidur juga ikut terganggu.
Gejala Lain yang Perlu Diwaspadai
Setiap penderita kanker darah mungkin mengalami gejala yang berbeda. Namun, selain gangguan tidur, ada beberapa tanda umum yang bisa muncul, seperti:
- Munculnya memar tanpa sebab
- Ruam pada kulit
- Kulit pucat
- Berkeringat berlebihan di malam hari
- Kelelahan ekstrem meski sudah cukup istirahat
Gangguan tidur sendiri tidak selalu menandakan seseorang menderita kanker darah. Namun, jika masalah tidur terjadi terus-menerus dan disertai gejala lain, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pentingnya Deteksi Dini
Mendeteksi kanker darah sejak dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Jika Anda mengalami gangguan tidur berkepanjangan atau gejala lain yang mencurigakan, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke tenaga medis.
Kesehatan adalah aset berharga, dan perhatian terhadap gejala kecil bisa berdampak besar pada pencegahan serta penanganan penyakit yang lebih serius.