BANYUWANGI,CAKRA.OR.ID – Isak tangis keluarga A, santri Ponpes Nurul Abror Arrobbaniyin (NAA) di Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, pecah di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan. Remaja berusia 15 tahun tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 13.20 WIB, Kamis (2/1/2025), setelah berjuang melawan cedera parah akibat dikeroyok enam orang sesama santrinya.
A menjadi korban penganiayaan brutal yang terjadi di lingkungan ponpes tersebut. Ia dikeroyok oleh enam orang santri senior, dua di antaranya masih di bawah umur, pada tanggal [Tambahkan tanggal kejadian] . Akibat pengeroyokan tersebut, A mengalami luka serius dan kritis, hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Keluarga A tampak terpukul dan tak percaya atas kepergian sang buah hati. Mereka menuturkan kondisi A yang terus menurun secara drastis sejak dirawat di RSUD Blambangan. Selain luka-luka baru akibat pengeroyokan, A juga ditemukan memiliki bekas luka lama yang semakin memprihatinkan kondisi kesehatannya.
Pihak kepolisian Polresta Banyuwangi telah menangkap dan menahan keenam terduga pelaku pengeroyokan. Mereka saat ini sedang dalam proses pemeriksaan intensif guna mengungkap motif di balik aksi brutal tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan publik dan mengundang keprihatinan atas keamanan dan kesejahteraan santri di lingkungan pondok pesantren. Pihak kepolisian dan pihak terkait diharapkan segera menuntaskan kasus ini dan memberikan keadilan bagi keluarga A.
Bang Adi/BWI