Banyuwangi, Cakra.or.id – Dalam upaya bersama untuk melawan wabah demam berdarah yang baru-baru ini terjadi di Dusun Kebunrejo, RT 02 dan RT 03, RW 01, Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, Puskesmas Wongsorejo melakukan operasi pengasapan pada hari Selasa.
Yusup, Pelaksana Tugas Kepala Puskesmas Wongsorejo, menjelaskan inisiatif tersebut: “Kami mengerahkan beberapa petugas untuk mengasapi rumah dan kebun yang diduga menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti, pembawa utama demam berdarah.”
Kampanye pengasapan ini dipicu oleh kasus demam berdarah yang terkonfirmasi di Dusun Kebunrejo. Yusup menekankan kembali pentingnya keterlibatan masyarakat: “Kami meminta warga untuk membersihkan tangki air dan wadah penyimpanan air secara rutin setidaknya dua kali seminggu untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.”
Inisiatif pengasapan ini merupakan tanggapan langsung atas permintaan masyarakat. Warga berkontribusi secara finansial untuk memungkinkan operasi ini. Nurali, kepala “Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan” (GEMPEL), menjelaskan situasinya: “Kami menghubungi Puskesmas untuk meminta bantuan, dan mereka setuju untuk melakukan pengasapan, tetapi hal itu memerlukan partisipasi masyarakat. Syukurlah, warga bersatu dan menyumbangkan bahan bakar, total sekitar Rp 250.000.”
Dia melanjutkan, “Kita sudah memiliki lima kasus Demam Berdarah, termasuk dua siswa sekolah dasar, dua anak prasekolah, dan satu anak taman kanak-kanak. Syukurlah, semuanya sudah pulih. Operasi pengasapan dimulai dari lokasi di mana anak terakhir yang terkena Demam Berdarah diidentifikasi, mencakup puluhan rumah.”
Nurali menyampaikan harapan untuk dukungan pemerintah: “Kami mengimbau kepada Dinas Kesehatan. Meskipun kami menghargai bantuan Puskesmas, kami mendesak pemerintah untuk menerapkan program pengasapan rutin, mungkin setiap beberapa bulan sekali atau selama musim hujan. Dengan cara ini, masyarakat tidak harus terus-menerus meminta dan mendanai inisiatif tersebut.”
Operasi pengasapan, yang dilakukan melalui upaya kolaboratif antara Puskesmas Wongsorejo dan masyarakat, menyoroti pentingnya pencegahan proaktif dan partisipasi masyarakat dalam melawan wabah demam berdarah.
Bang Adi/BWI