Example 728x250

Membangun Ketahanan Pertanian: Strategi Kolektif Kecamatan Padangan dalam Menanggulangi Hama Tikus

Redaksi

Bojonegoro||www.cakra.or.id– Dalam menghadapi ancaman serius terhadap produktivitas pertanian, Kecamatan Padangan mengambil langkah proaktif dengan menggelar forum strategis guna merumuskan solusi berkelanjutan dalam pengendalian hama tikus.

Bertempat di Kantor Kecamatan Padangan, pertemuan ini dipimpin langsung oleh Camat Padangan, Ardhian Orianto, dan dihadiri oleh jajaran Forkopimcam, termasuk Danramil, perwakilan Kapolsek, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) bersama para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), kepala desa se-Kecamatan Padangan, serta kelompok tani yang menjadi ujung tombak dalam ekosistem pertanian daerah.

Dalam diskusi yang berlangsung konstruktif, disepakati bahwa keberhasilan penanggulangan hama tikus tidak hanya bergantung pada metode teknis semata, tetapi juga pada sinergi lintas sektor yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Penataan Pola Tanam untuk Menghambat Perkembangbiakan Hama Pengaturan pola tanam yang lebih sistematis diharapkan dapat mengurangi populasi tikus secara alami. Dengan menghindari penanaman yang terus-menerus di lokasi yang sama, ekosistem akan lebih stabil dan tidak memberikan ruang berkembang biak bagi hama.

Aksi Pengendalian Massal secara Serentak Pencegahan dan pengobatan harus dilakukan dalam skala luas dan serentak di seluruh wilayah Kecamatan Padangan. Koordinasi yang solid akan memastikan tidak ada celah bagi hama tikus untuk bertahan dan berkembang.
Pemanfaatan Predator Alami:

Peran Strategis Burung Hantu (Tyto alba) Sebagai solusi berbasis ekologi, burung hantu (Tyto alba) dijadikan sebagai elemen utama dalam pengendalian hama secara alami. Metode ini tidak hanya efektif tetapi juga mendukung pertanian berkelanjutan tanpa merusak keseimbangan alam.

Dalam kesempatan ini, Camat Padangan menegaskan bahwa segala bentuk penggunaan aliran listrik sebagai metode pembasmian hama tikus dilarang keras. Selain berbahaya bagi manusia, cara ini berisiko merusak ekosistem dan menciptakan dampak negatif bagi keberlanjutan pertanian.

Baca juga
LBH Cakra Temukan Pelanggaran Keselamatan Kerja Rehabilitasi Puskesmas Klampokan

Kami tidak hanya berfokus pada hasil jangka pendek, tetapi lebih dari itu, kami ingin menciptakan sistem pengendalian hama yang berkelanjutan dan aman bagi seluruh masyarakat,” ujar Ardhian Orianto dalam pidatonya.

Para kepala desa serta kelompok tani yang hadir menyatakan kesiapan penuh untuk menjalankan strategi ini secara konsisten dan terkoordinasi. Dengan semangat kebersamaan serta pendekatan ilmiah yang tepat, Kecamatan Padangan optimistis mampu mengatasi permasalahan hama tikus tanpa mengorbankan keseimbangan lingkungan.

Pertemuan ini tidak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga momentum penting dalam membangun paradigma baru dalam pengelolaan pertanian. Dengan strategi yang matang dan eksekusi yang terarah, Kecamatan Padangan bertekad mewujudkan sistem pertanian yang lebih tangguh, adaptif, dan berkelanjutan.

Ghana