Warga tanam Pohon Pisang Di Jembatan Curah kalak,Ada Apa  ?

Redaksi

Situbondo,Cakra.or.id  – Kemarahan meledak di Situbondo setelah Jembatan Curah Kalak, baru rampung dibangun,  menunjukkan kerusakan parah. Lubang menganga di badan jembatan, yang terletak di jalur vital Situbondo-Ketapang-Banyuwangi (KM.217+160), mengancam keselamatan pengguna jalan.  Warga  menyatakan protes dengan menancapkan pohon pisang di area jembatan yang jebol, simbol nyata kekecewaan mereka.

“Ini bukan soal perawatan, ini soal kualitas pekerjaan yang buruk, bahkan terkesan dikerjakan asal-asalan!” tegas Nofika Syaiful Rahman, Ketua LBH Cakra Situbondo. “Jembatan baru selesai dibangun, tapi sudah jebol!  Ini jelas bukti ketidaksesuaian peruntukan dan kuat dugaan adanya  penipuan uang negara!”

Jembatan Curah Kalak, dengan panjang 19 meter dan kode 28.025.014.0, merupakan bagian dari proyek preservasi jalan dan jembatan nasional yang digarap oleh PT Bumi Rajendra, KSO, bersama konsultan perencana dan pengawas dari Dinas Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Jawa Timur.

Kerusakan ini bukan hanya cacat infrastruktur, tetapi juga bukti nyata  ketidakpedulian terhadap keselamatan pengguna jalan. Intensitas kendaraan yang tinggi,  terutama kendaraan berat,  semakin meningkatkan risiko ambruknya jembatan jika kerusakan ini dibiarkan.

“Kami, masyarakat sekitar, merasa terancam. Jembatan ini baru saja selesai, tapi sudah retak dan bolong!  Ini sangat membahayakan,” ungkap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya. “Kami terpaksa memasang rambu darurat dan menanam pohon pisang sebagai simbol protes kami kepada pihak terkait.”

Warga Situbondo  menuntut  PT Bumi Rajendra, KSO, konsultan perencana, dan konsultan pengawas, serta Dinas Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Provinsi Jawa Timur bertanggung jawab penuh atas  kerusakan jembatan ini.

“Kami mendesak agar segera dilakukan perbaikan dan investigasi menyeluruh untuk menemukan dalang di balik kerusakan ini.  Keamanan dan keselamatan pengguna jalan adalah prioritas utama,  bukan proyek semu yang merugikan negara dan membahayakan rakyat!” tuntut Nofika Syaiful Rahman..

Baca juga
BALAD Grup Luncurkan Armada Kapal untuk Mendorong Pengembangan Budidaya Lobster di Seluruh Indonesia

RED