Example 728x250

Sindikat Motor Thunder Menguras Pertalite Subsidi di SPBU Wongsorejo

Redaksi

CAKRA.OR.ID || Banyuwangi – Permainan sindikat BBM subsidi Pertalite di Banyuwangi Utara, khususnya di Kecamatan Wongsorejo, semakin marak. Menggunakan sepeda motor Thunder dengan tangki berkapasitas besar, sindikat ini dengan leluasa menyedot Pertalite di SPBU dan menjualnya kembali dengan harga lebih tinggi di warung-warung kelontong.

Modus yang digunakan sindikat ini cukup sederhana, namun efektif. Mereka membeli Pertalite secara berulang dengan mengisi full tank motor Thunder di SPBU. Kemudian, BBM tersebut dipindahkan ke jerigen berukuran besar (sekitar 100 liter) yang sudah disiapkan di area belakang atau utara SPBU. Proses pengisian jerigen ini dilakukan berulang kali hingga penuh.

Aktivitas ini dilakukan secara terang-terangan, baik siang maupun malam. Bahkan, ada dugaan keterlibatan pihak SPBU karena aktivitas ini berlangsung tanpa kendala.

Beberapa SPBU di Wongsorejo menjadi target sindikat motor Thunder. Operator SPBU terkesan fokus melayani pembelian Pertalite oleh sindikat ini. Ironisnya, pembelian Pertalite oleh sindikat motor Thunder ini tidak dibatasi.

Sindikat motor Thunder memanfaatkan kelemahan sistem pembelian Pertalite di SPBU. Mereka menggunakan barcode statis yang disediakan SPBU tanpa perlu mendaftar dan memiliki kuota 10 liter. Barcode ini bisa digunakan berulang kali tanpa batasan sehingga memudahkan mereka membeli Pertalite dalam jumlah besar.

Terlebih lagi, aturan pembatasan pembelian Pertalite untuk sepeda motor belum diterapkan di wilayah ini. Hal ini semakin memudahkan sindikat untuk menguras Pertalite di SPBU.

Perbuatan sindikat ini berdampak buruk bagi masyarakat yang membutuhkan BBM bersubsidi. Selain merugikan negara, aktivitas ini juga menyebabkan ketidakadilan dalam akses terhadap BBM subsidi.

Diharapkan pihak berwenang, baik dari kepolisian, Pertamina, maupun pemerintah daerah segera menindak tegas sindikat ini dan memperketat pengawasan di SPBU untuk mencegah penyimpangan BBM subsidi.

Baca juga
Dinsos Jember Bagikan Beras Cadangan di Desa Ajung, Jember

Bang adi/BWI