CAKRA.OR.ID || Pringsewu – Kehebohan melanda Poktan Sukamaju 2, Pekon Sukoharum, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Lampung. 35 ekor sapi yang seharusnya berada di bawah pengelolaan kelompok tani tersebut menghilang tanpa jejak.
Mantan Kepala Pekon (Kakon) Sukoharum, R, yang pernah terlibat dalam pengelolaan Poktan Sukamaju 2, ikut angkat bicara. Ia membenarkan keberadaan 35 ekor sapi, namun mengklaim bahwa 2 ekor mati dan 1 ekor hilang.
“Sapi di Poktan Sukamaju 2 itu sebenarnya 35 ekor, bukan 30 ekor seperti yang diberitakan. Jadi kalau sapi masih ada utuh 32 ekor,” ungkap R kepada media ini, Senin (25/02/2025).
Namun, R enggan menjelaskan kepemilikan sapi tersebut. Ia hanya menyatakan, “Kalau berbicara sapi milik siapa ya saya tidak tahu, yang jelas itu milik orang-orang Poktan Sukamaju 2.”
Pernyataan R ini bertolak belakang dengan pernyataan Ketua Poktan Sukamaju 2, Jiran. Pada awal konfirmasi, Jiran menyatakan bahwa hanya 15 ekor sapi yang tersisa. Namun, dalam keterangan berikutnya, ia mengakui jumlah sapi sebenarnya adalah 30 ekor.
“Sebenarnya sapi itu yang benar adalah 30 ekor, bukan 15 ekor,” tegas Jiran, Minggu (23/02/2025).
Namun, Jiran tidak mampu menunjukkan bukti keberadaan 30 ekor sapi tersebut. Yang ada hanyalah sapi-sapi yang masih hidup, yang merupakan anak dari induk sapi yang hilang.
Sumber yang enggan disebutkan namanya, dan berpengaruh di Pekon Sukoharum, membenarkan hilangnya sapi-sapi tersebut.
“Jangan tanya sapi 30 ekor itu kemana, yang jelas sudah tidak ada,” ungkapnya, Minggu (23/02/2025).
Ia menuding mantan Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Pertanian Kabupaten Pringsewu, Muktar Efendi, dan pejabat terkait lainnya, bertanggung jawab atas hilangnya sapi-sapi tersebut.
Anggota Poktan Sukamaju 2, seperti AJ, KD, SP, dan lainnya, juga mengakui bahwa induk sapi bantuan telah hilang. Mereka hanya memiliki sapi-sapi yang masih hidup, yang merupakan hasil perkawinan induk sapi bantuan.
“Sapi memang ada di kami sebagai yang gaduh, tapi bukan induk sapi yang dimaksud, tapi bagian kami karena induknya sudah kami kembalikan,” bebernya.
Tidak hanya sapi yang menghilang, sebuah motor tossa bantuan juga raib. Diduga motor tersebut dijual oleh oknum anggota Poktan Sukamaju 2.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak terkait mengenai hilangnya 35 ekor sapi dan motor tossa tersebut. Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar tentang pengelolaan dana bantuan di Poktan Sukamaju 2 dan memerlukan penyelidikan lebih lanjut.
YULIE