Pasar Sabtu Wongsorejo Sepi: Sewa Kios Mahal, Pedagang Menjerit

Redaksi

BANYUWANGI CAKRA.OR.ID – Pasar Sabtu Desa Wongsorejo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, yang dulunya dikenal sebagai pasar rakyat, kini sepi pengunjung. Sejumlah pedagang mengeluhkan biaya sewa kios yang mahal sebagai penyebab utama.

Seorang pedagang, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan terpaksa berjualan di emperan toko karena tidak sanggup lagi menyewa kios. Ia menuturkan harga sewa kios mencapai jutaan rupiah, dari Rp10 juta hingga Rp40 juta per kios. Sistem sewa yang tidak transparan dan tanpa sepengetahuan Pemerintah Desa Wongsorejo atau pengelola pasar membuat para pedagang merasa terbebani. Mereka merasa seolah-olah kios tersebut milik pribadi penyewa, padahal seharusnya itu adalah aset desa.

Pedagang berharap Pemerintah Desa Wongsorejo dan pengelola pasar dapat menertibkan sistem sewa dan mencarikan solusi agar biaya sewa lebih terjangkau. Hal ini diharapkan dapat menghidupkan kembali pasar dan menarik lebih banyak pengunjung, sehingga para pedagang dapat memperoleh keuntungan.

Abdul Bakar, Kepala Desa Wongsorejo, melalui Sekretaris Desa (Sekdes) Wongsorejo, Yoyok Iwan Dani, membenarkan sepinya Pasar Wongsorejo akibat biaya sewa yang mahal. Ia menjelaskan bahwa para penyewa lapak di pasar seolah-olah memiliki lahan tersebut dan tidak melaporkan kepada Pemerintah Desa. Pihak desa akan berupaya menertibkan situasi ini agar tidak menjadi masalah yang lebih besar.

Pengelolaan Pasar Wongsorejo, yang merupakan aset desa, sebenarnya telah diserahkan kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wongsorejo. Namun, Iwan, direktur BUMDes, menyatakan sangat menyayangkan situasi pasar yang dikuasai oleh oknum tertentu. Ia menekankan bahwa lapak di pasar seharusnya menjadi hak masyarakat, bukan milik pribadi. Setelah tidak berjualan lagi, lapak harus dikembalikan kepada Pemerintah Desa agar masyarakat lain dapat memanfaatkannya. Selain itu, lapak di pasar juga dapat menjadi sumber Pendapatan Asli Desa (PAD) yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Baca juga
Dugaan Pengondisian Menguat : Berkas Laporan Dana Desa Kawisrejo Hilang di Kejaksaan Pasuruan

Bang Adi/BWI