Dunia Bisnis – Dua perusahaan Indonesia, Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) dan Sarana Nata Tambang Lestari Grup (SANTRI Grup), akan mengirimkan tim ke Tiongkok pada minggu ketiga Mei 2025 untuk mempelajari teknologi terkini dalam budidaya teripang dan pertambangan. Kunjungan ini didorong oleh komitmen kedua perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional mereka demi kemajuan perekonomian Indonesia.
BALAD Grup, yang memiliki anak perusahaan BATERA GRUP (Bandar Teripang Nusantara Grup) yang telah menjalankan budidaya teripang di Kepulauan Kangean, Jawa Timur, akan mempelajari teknik budidaya teripang modern di Provinsi Fujian, Tiongkok.
Tim BALAD Grup akan mengunjungi lokasi budidaya teripang di Desa Andong dan Desa Shajiang, Kabupaten Xiapu, Kota Ningde, untuk mengamati teknik keranjang gantung dan keramba jaring. Pengalaman ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan budidaya teripang di Indonesia.
Sementara itu, SANTRI Grup, yang berfokus pada penambangan timah, silika, dan zirkon di Bangka Belitung, akan melakukan survei terhadap mesin-mesin pertambangan di Tiongkok. Kebutuhan akan teknologi pertambangan yang efisien dan modern mendorong SANTRI Grup untuk mempelajari teknologi terkini dan berpotensi melakukan kerjasama dengan produsen mesin pertambangan di Tiongkok.
“Perjalanan ini selaras dengan semangat hadits Rasulullah SAW, ‘Carilah ilmu meskipun ke negeri Cina.’ Kami yakin bahwa pembelajaran di Tiongkok akan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan kedua perusahaan kami dan pada akhirnya bagi perekonomian Indonesia,” ujar Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, Founder & Owner BALAD Grup dan SANTRI Grup.
Delapan orang, terdiri dari empat perwakilan BALAD Grup dan empat perwakilan SANTRI Grup, akan mengikuti program pembelajaran intensif di Tiongkok. Hasil dari kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk, efisiensi operasional, dan kontribusi kedua perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Halima