BOJONEGORO Cakra.or.id – Dusun Lemahbang, Desa Margomulyo, Kecamatan Balen, mendadak berubah menjadi lautan manusia pada Minggu (14/9/2025).
Ribuan warga dari berbagai penjuru tumpah ruah mengikuti puncak perayaan Sedekah Bumi di Petilasan Syekh Siti Jenar, sebuah tradisi yang diwariskan lintas generasi dan tetap hidup hingga kini.
Sejak pagi, jalan-jalan desa dipenuhi oleh arak-arakan jalan sehat dan karnaval budaya. Di barisan terdepan, drumben gagah memimpin langkah, diikuti oleh panitia yang membawa kendil dan gunungan sebagai simbol kesuburan. Tampak pula barisan pelajar yang penuh semangat, serta perwakilan dari setiap RT, menunjukkan kuatnya persatuan warga.
Tak hanya warga setempat, masyarakat dari luar desa pun turut bergabung. Sorak sorai, tawa riang, dan iringan musik tradisional berpadu menciptakan harmoni yang jarang ditemui dalam keseharian. Karnaval ini menjadi cerminan kebersamaan yang melampaui batas latar belakang dan wilayah.
Kemeriahan semakin memuncak saat gunungan hasil bumi yang dikirab dengan khidmat tiba di lapangan desa. Dalam sekejap, warga berebut isinya. Teriakan riang dan keriuhan bercampur dalam suasana yang sakral sekaligus meriah.
Tradisi ini diyakini sebagai simbol rasa syukur dan doa agar bumi senantiasa memberikan kesuburan dan keberkahan.
Setelah pembagian hadiah undian jalan sehat yang disambut gegap gempita, rangkaian acara ditutup dengan pertunjukan seni campursari. Denting musik tradisional mengiringi masyarakat melepas malam dengan penuh sukacita, syukur, dan kebersamaan.
Sedekah Bumi di Petilasan Syekh Siti Jenar bukan sekadar ritual tahunan, melainkan juga ruang perjumpaan, cerminan ikatan erat masyarakat, serta pengingat bahwa rasa syukur adalah pondasi utama dalam hidup bersama.