Ratusan Ekor Bebek di Kandang Diduga Dijual Oknum Perangkat Desa Kebondalem Purworejo Tanpa Koordinasi

PURWOREJO – Progres ternak bebek yang d8gelontorkan dari Dana Desa (DD) tahun 2022 untuk program ketahanan pengan di Desa Kebondalem, Kecamatan Kutoarjo, Kabupaten Purworejo nampaknya belum sesuai pengharapan.
Alih-alih menyumbang PAD (pendapatan asli desa) setempat, program tersebut justru mangkrak. Dimana kandang yang awalnya diisi ratusan ekor bebek saat ini tidak ada satupun alias kosong melompat.
Penelusuran wartawan di lokasi kandang bebek yang terletak di wilayah RT 2 RW 3 Desa Kebondalem, tak ada satu ekor pun bebek di dalam kandang yang statusnya menyewa lahan milik salah seorang warga setempat selama 5 tahun tersebut.
Basuki, salah seorang warga Kebondalem yang rumahnya bersebelahan dengan kandang bebek membenarkan perihal tidak adanya satu ekor pun bebek dindalam kandan. “Dulu saya bekerja di kandang bebek program ketahanan itu, tetapi tidak berlangsung lama,” ungkapnya.
Dikatakan bahwa,pada Agustus 2022 kandang tersebut diisi 500 ekor bebek. Namun bulan Februari tahun 2023 bebek yang ada di kandang semua di jual sama Pak Carik (Sekdes) Kebondalem tanpa ada yang tahu
Sementara itu,Sekretaris Desa Kebondalem Arman Rahmnanto saat dikonfirmasi mengakui kalau dia menjual bebek tersebut lantaran sudah tidak produktif lagi atau afkir. “Dijual murah kisaran Rp 48.000 per ekor, padahal pertama beli seharga Rp 80.000, ” jelasnya
Lebih lanjut Arman menjelaskan program bantuan ketahanan pangan di Desa Kebondalem ini senilai sekitar 170 juta , terus di kerjakan sekitar bulan agustus 2022 silam. “Rencana akan di ambil alih BUMDes, namun seiring perjalanan waktu hasilnya tidak sebanding dengan apa yang di harapkan,” katanya
Dia kuatir pada saat dikelola BUMDes justru akan menambah beban, lantaran kondisinya saat ini tidak seindah yang di bayangkan. Meski demikian Arman mengatakan semua dilakukan sudah berdasarkan mekanisme,bahkan Kades pun mengetahuinya.
“Jadi kalau terkait biaya operasional,penjualan atau pengeluaran bebek itu, ketua BPD dan Pak Kades sudah saya lapori melalui grup WhatsApp,” akunya
Sementara itu Kepala Desa Kebondalem Purwanto menyampaikan, sempat muncul gejolak di masyarakat terkait bantuan ketahanan pangan bebek petelur itu. “Bebek dijual atau dikeluarkan, Kades dan BPD tidak tahu kok,” bebernya sembari mengaku masih menunggu LPJ program dimaksud.
“Permintaan saya LPJ harus sudaha diserahkan selambat-lambatnya dua minggu kedepan,” tandasnya. (tris)