Penghasilan Manusia Silver Naik 25 Persen

BANTUL – Penghasilan manusia silver yang mencari uang di simpang empat lampu merah bisa mencapai Rp200.000 per hari. Jumlah itu diungkapkan manusia silver dari Bantul kepada cakra.or.id disela mengamen, Sabtu (15/4/2023).
Fenomena manusia silver sebenarnya mudah kita temui di sejumlah simpang empat lampu merah di Yogyakarta.
Di simpang empat Ketandan jalan Wonosari misalnya, para manusia silver tersebut biasanya beraktivitas sejak pukul 13.00 WIB hingga sore hari sekitar pukul 16.30 WIB.
Mereka rela melumuri tubuhnya dengan cat khusus berwarna silver, kemudian mencoba menghibur pengendara yang berhenti di persimpangan jalan supaya mendapat sepeser uang.
Salah seorang manusia silver bernama Satria, mengatakan, sejak pertengahan bulan ramadan pendapatannya naik sekitar 25 persen.
“Jika di luar ramadan, penghasilannya antara 100 ribu hingga 150 ribu, namun menjelang idul fitri per hari bisa mencapai 200 ribu”, akunya.
Satria memilih menjadi manusia silver lantaran menurutnya modal untuk menghibur orang di jalan tersebut terbilang murah.
Dirinya hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp18.000 untuk membeli cat besi atau cat kayu warna silver yang digunakan sebagai pemikat perhatian pengendara selama menjadi manusia silver.
“Murah kalau manusia silver modalnya, hanya cat besi atau kayu, harganya Rp18.000 bisa buat dua orang,” katanya.
Supaya mudah dibersihkan, ia mencampur cat besi warna silver tersebut dengan minyak goreng. Cat yang digunakan untuk melumuri tubuhnya jelas tidak layak jika dipakai pada kulit manusia.
Apa yang dilakukannya di jalan sebagai manusia silver diakui olehnya sebuah keterpaksaan demi memenuhi kebutuhan hidup.
Ditemui secara terpisah, Santi (37), ibu empat anak ini, mengaku terpaksa menjadi manusia silver lantaran anak-anaknya masih membutuhkan biaya sekolah.
Keberadaan manusia silver, pengamen boneka, dan gelandangan telah melanggar Perda DIY Nomor 1 Tahun 2014 tentang penanganan gelandangan dan pengemis.
Pewarta : Muslikhin