JAKARTA – Laporan data.ai bertajuk State of Mobile 2023, masyarakat Indonesia mengakses internet selama 5,7 jam per hari pada 2023 dan durasinya meningkat 5,56 persen dibanding 2021.

Dalam mengakses internet, masyarakat diberikan beberapa pilihan paket internet, dua di antaranya adalah paket kuota internet dan paket broadband yang disediakan oleh Internet Service Provider (ISP).

Paket internet berbasis kuota adalah layanan paket internet berbasis volume dan memiliki berbagai pilihan kuota sesuai dengan masing-masing produk.

Sedangkan paket broadband merupakan paket internet yang umum digunakan di suatu tempat, kecepatan internet dibagi rata sesuai dengan jumlah pengguna atau kepadatan penggunaan internet.

Biasanya paket ini direkomendasikan untuk hunian seperti rumah tinggal, apartemen, atau bahkan usaha kecil dengan penggunaan terbatas.

Masyarakat Indonesia ternyata lebih suka membeli paket kuota internet.

Hal itu merujuk pada survei yang dilakukan Katadata Insight Center (KIC) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Survei ini menunjukkan bahwa pengeluaran kuota internet oleh masyarakat Indonesia per bulan akan meningkat pada tahun 2022, yaitu peningkatan terjadi pada kelompok pengeluaran kurang dari Rp50.000 menjadi Rp100.000 per bulan untuk kuota internet.

Tercatat pengeluaran pada kelompok ini merupakan yang terbanyak pada tahun lalu yang mencapai 62 persen, angka ini meningkat dari tahun 2021 sebesar 58,3 persen.

Marketing Manager TP-Link Indonesia Danny D Gunawan mengatakan ada beberapa kekurangan menggunakan internet broadband seperti tidak bisa digunakan untuk mobilitas tinggi, tidak semua tempat bisa masuk atau dilayani oleh ISP broadband seperti di pedesaan atau daerah pedalaman, hingga instalasi dan langganan yang cukup mahal jika pemakaiannya tidak terlalu besar.

“Kondisi ini membuat banyak orang memilih menggunakan paket data internet seluler dengan mengoptimalkan tethering, namun ada resiko jika terlalu sering menggunakan tethering, seperti gadget cepat panas bahkan cepat rusak,” ujar Danny dalam keterangannya.

Keuntungan menggunakan teknologi ini adalah mudah dipasang dan digunakan, harganya murah karena tidak perlu jasa pemasangan dan berlangganan, dapat dipindahkan sesuai kebutuhan dan keinginan sehingga cocok digunakan saat travelling, jadi bisa dijadikan pilihan jika internet langganan sedang bermasalah.

“Teknologi diciptakan untuk memberikan alternatif dalam mendukung aktivitas masyarakat seperti mengakses informasi dari internet. Pilihan alternatif tersebut tersedia di sub-brand TP-Link Indonesia, yaitu Mercusys,” ujar Danny D Gunawan.

Mercusys merupakan sub-brand dari TP-Link yang dihadirkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan lebih banyak pilihan kepada masyarakat seperti Mercusys MB110-4G.

“Teknologi ini memiliki beberapa keunggulan yaitu plug and play yang hanya perlu memasukkan sim card 4G/3G dengan operator apapun, serta dilengkapi dengan jaringan 4G LTE yang dapat digunakan lebih dari 32 perangkat dengan kecepatan hingga hingga 150 Mbps,” katanya.

Iklan

error: