Example 728x250

Inovasi RAKESA: Membangun Fondasi Industri Kelapa Berkelanjutan di Kangean

Redaksi

Situbondo – Sebuah angin segar perubahan berhembus di Pulau Kangean dengan hadirnya tawaran konsepsi industrialisasi berbasis kerakyatan yang inovatif. PT. Raja Kebun Indonesia (RAKESA), melalui inisiatif “Sejuta Kelapa,” menawarkan kerjasama usaha penanaman satu juta pohon kelapa jenis Genjah Enthok kepada masyarakat Kangean.

Program visioner ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan, tetapi juga untuk membangun fondasi industri hilir kelapa yang kuat di wilayah tersebut. Dengan potensi turunan produksi kelapa yang beragam, mulai dari minyak kelapa, Virgin Coconut Oil (VCO), arang kelapa, gula merah kelapa, hingga serabut kelapa, RAKESA berencana membangun lima pabrik industrialisasi di Situbondo, meliputi:

1 .Pabrik Minyak Kelapa
2 .Pabrik VCO
3 .Pabrik Gula Merah Kelapa
4 .Pabrik Arang Kelapa
5. Pabrik Serabut Kelapa

Konsepsi kerjasama usaha yang ditawarkan RAKESA sangat mengedepankan kemitraan yang saling menguntungkan dengan masyarakat Kangean. Detail kerjasama tersebut adalah sebagai berikut:

• Masyarakat Kangean menyediakan lahan untuk penanaman kelapa.
• RAKESA menyediakan satu juta bibit kelapa jenis Genjah Enthok.
• Kepemilikan pohon kelapa menjadi milik RAKESA, sementara lahan tetap menjadi hak milik masyarakat.
• Seluruh hasil panen buah kelapa wajib dijual kepada RAKESA dengan harga 100% harga pasar, memberikan kepastian pendapatan yang adil bagi petani.
• RAKESA memiliki kewajiban penuh untuk membeli seluruh hasil panen buah kelapa dari masyarakat.
• Pembangunan fasilitas pabrikasi akan dilakukan oleh RAKESA di wilayah Situbondo.
• Proses pengangkutan kelapa dari Kangean ke Situbondo akan menjadi tanggung jawab RAKESA.
• Ketika pohon kelapa sudah tidak produktif, pohon tersebut akan ditebang dan menjadi milik RAKESA.
• Setelah penebangan, RAKESA dan masyarakat akan kembali melakukan penanaman bibit kelapa baru, menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan.

Baca juga
Mengenal Zero Human Business, Bisnis Otomatis Tanpa Manusia

Inisiatif “Sejuta Kelapa” ini diajukan oleh HRM. Khalilur R Ab. S, yang juga dikenal sebagai Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara, seorang tokoh yang memiliki perhatian besar terhadap pemberdayaan masyarakat. Penawaran kerjasama ini disampaikan atas nama DABATUKA, dengan harapan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kemanusiaan secara luas.

Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan masyarakat Kangean tidak hanya mendapatkan nilai ekonomi dari pemanfaatan lahan mereka, tetapi juga menjadi bagian dari rantai nilai industri kelapa yang lebih besar. Pembangunan pabrik di Situbondo juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan roda perekonomian di wilayah sekitarnya.

Inisiatif “Sejuta Kelapa” ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara pihak RAKESA dan masyarakat dapat menciptakan model industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan, memanfaatkan potensi sumber daya alam lokal untuk kesejahteraan bersama.

Halima