Example 728x250

13 Putra Terbaik Utusan BALAD Group Belajar Teknik Budidaya Rumput Laut Di Kantor Ditjen PB KKP RI

Redaksi

Dunia Bisnis – Dengan tekad bulat untuk menjadikan Indonesia sebagai kiblat dunia dalam usaha perikanan budidaya, Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Group) hari ini memulai perjalanan menuju Jakarta. Tim BALAD Group, yang terdiri dari 13 orang, terbang dari Bandara Juanda Surabaya menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta untuk mempelajari teknik budidaya rumput laut dari Pak Nono Hartanto, Direktur Rumput Laut Ditjen PB KKP.

Tujuan utama BALAD Group adalah untuk mengembangkan program “Loketarunata” di Gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Jawa Timur. Program ini mencakup budidaya berbagai komoditas perikanan, mulai dari lobster, kerapu, kerang, kepiting, teripang, anggur laut, rajungan, rumput laut, udang, napoleon, tongkol, hingga tuna.

“Kami percaya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat budidaya perikanan kelas dunia , Melalui program Loketarunata, kami ingin memaksimalkan potensi sumber daya laut Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir.”ujar Jhi Lilur, Founder – Owner BALAD Group.

Dari 13 orang yang berangkat ke Jakarta, 5 orang berasal dari Situbondo, yaitu Fay (adik kandung Jhi Lilur), Ide Prima Hadianto, Ali Musthofa, Dwi Anggi Septiawan, dan Ir. Heru Widodo. Kelima orang ini mewakili komitmen BALAD Group untuk melibatkan dan memberdayakan masyarakat di daerah yang akan menjadi lokasi budidaya.

“Kami ingin memastikan bahwa program Loketarunata tidak hanya memberikan manfaat bagi BALAD Group, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar,Kami berharap program ini dapat menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah Indonesia Khususnya daerah pesisir.” Imbuh Jhi Lilur

Dengan semangat dan kepercayaan diri yang tinggi, BALAD Group optimis bahwa program Loketarunata akan menjadi tonggak sejarah baru dalam dunia perikanan Indonesia dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.

Baca juga
Minta penjelasan proyek hotmix,Seorang warga mendapat Perlakuan Tak Pantas oknum PNS

Halima